Thursday, February 9, 2012

wisata drama korea ^^

  1. N SEOUL TOWER

    N seoul tower adalah satu lokasi syutingnya BBF dan My Girl. Berawal dari sebuah pemancar radio yang ada di seoul, korea selatan yang memiliki tinggi menara mencapai 236,7 m (777 kaki) dan terletak di ketinggian 479,7 m (1.574 kaki) di atas permukaan laut. Di namai namsan karena terletak di gunung namsan.Gedung ini dibangun sejak tahun 1969 dan baru di buka untuk umum tahun 1980. Di samping menara ini ada yang namanya balkom Observatorium, yang merupakan salah astu tempat favorit di namsan tower karena dari balkon itu kita bisa ngeliat pemandangan kota seoul dengan jelas lewat teleskop digital yang ada disana. *kayaknya di shinee hello baby juga ada ke namsan tower deh, di episode 13*.

    Selain itu balkon observatorium ini juga dikelilingi sama pagar kawat yang tinggi dan dipenuhi gembok. Dan ternyata itu adalah gembok cinta yang terpasang disana. Jadi setiap pasangan yang mau berdoa supaya hubungan mereka langgeng selalu memasang gembok di pagar kawat ini. Di gembok itu dituliskan nama mereka dan pasangannya serta doa dan harapan mereka. Setelah gemboknya terpasang, kuncinya bisa di simpan atau di buang supaya gemboknya gak bisa kebuka. Soalnya mereka percaya kalo gemboknya kebuka, maka hubungan mereka bakalan putus. *naah,,iya kan. Shinee juga gelakuin ini. Dan kuncinya di buang ke kegelapan.*


    Kalo kita mau menuju ke namsan tower, kita harus naik gondola buat nyampe kesana. Namsan ini juga memiliki restoran yang unik. Karena beberap menit sekali bakal berputar dan kita bisa ngeliat seoul sampe 360 derajat.*maksudnya dari awal putaran sampe ke awal lagi.*

    Sekarang nama menara ini bukan lagi namsan tower, karena pemilik menara ini udah kerjasama dengan CJ Corp dan berubah menjadi menara seoul N, tapi nama resminya menara seoul CJ. HTM 7.000 won untuk dewasa dan 3.000 won untuk anak-anak.

  2. PULAU NAMI

    Kamu tahu film miniseri telenovela Winter Sonata? kalau kamu menontonnya maka sudah tak asing lagi dengan lokasi pulau Namiseom di Korea Selatan. Namiseom adalah sebuah pulau kecil berbentuk setengah bulan terletak di Chuncheon, Korea Selatan, terbentuk atas tergenangnya air yang naik dari Utara Sungai Han sebagai hasil dari pembangunan Dam Cheongpyeong pada tahun 1944. Nama pulau ini berasal dari Jenderal Nami yang meninggal pada usia 28 atas tuduhan palsu sebagai pengkhianatan selama pemerintahan Raja Sejo, raja ketujuh dari Dinasti Joseon Korea. Meskipun demikian kuburnya tidak ditemukan.

    Pulau Namiseom (Namisum atau Nami) terletak 3,8 km dari Gapyeong County, Chuncheon di Gangwon-do. Luasnya adalah 430.000 meter persegi. Sesampai disama pertama kita harus membeli tiket untuk dapat masuk ke pulau Namiseom, setelah kita membeli tiket baru kita masuk kemudian langsung naik kapal untuk menyebrang danau ke pulau Namiseomnya. Perjalanan kapal tidak lama hanya beberapa menit saja. Setelah sampai turun dari kapal kita langsung dapat berjalan kaki atau naik mobil khusus atau naik kereta, saran penulis gunakan jalan kaki saja, karena kamu dapat mengambil foto-foto didalam berjalan kaki. Waktu untuk berjalan kaki hanya kurang lebih 15 menit, didalam perjalanan kamu dapat melihat pemandangan pohon-pohonan yang tinggi yang tersusun rapih, ada beberapa rumah makan yang bisa kamu singgahi juga, dan tempat-tempat kunjungan lainnya.

    Di pulau Nami ini sangat cocok untuk kamu kunjungi bersama si dia (pasangan kamu), sebab di lokasi ini alamnya benar-benar membuat suasana menjadi romantis, keindahan pohon-pohon yang tinggi, kebersihannya, lalu kita dapat menyewa sepeda roda dua, becak, atau sepeda elektrik. Untuk sebuah becak kita dapat sewa selama 1 jam dengan biaya kurang lebih 100 rb (bila di kurs kedalam rupiah).

    Di lokasi ini jangan lupa untuk mengambil gambar (foto) diberbagai sudut pandang. Sangat indah untuk diabadikan. Ornamen batang pohon dan kehijauan daun-daun membuat tatanan indah untuk dilihat, apalagi bila kamu datang pada saat musim gugur atau di pagi hari saat kabut masih ada menyelimuti.

    Sejak tahun 2001, pulau Namiseom telah menjadi salah satu tempat atraksi wisata budaya dengan jumlah turis Asia menjadi meningkat karena keberhasilan drama Korea. Juga telah menjadi sorotan di kota resor internasional dengan lingkungan alam yang bagus, dimana banyak orang asing yang berdatangan ke Korea berkeinginan untuk mengunjungi lokasi ini juga.


  3. GyeongGi-Do
    Daejanggeum Theme Park berada di wilayah GyeongGi-Do dan merupakan theme park pertama yang dibangun untuk sebuah serial drama. Penggemar setia serial Jewel in the Palace wajib datang ke tempat ini.Di kawasan wisata ini, pengunjung bisa berfoto di berbagai lokasi syuting Jewel in The Palace, mencicipi makanan ala kerajaan dan melihat properti-properti syuting. Pengunjung pun bisa berfoto dengan atribut kerajaan.

    Harga tiket masuk tempat ini adalah 5 ribu Won (dewasa). Untuk mencapai Daejanggeum Theme Park, Anda bisa naik subway line satu dari stasiun Yangju dan turun di MBC Yangjoo Culture Valley.

  4. Lotte World
    Salah satu tempat rekreasi yang wajib dikunjungi kalau ke Seoul Korea Selatan adalah Lotte World. Lotte World merupakan kompleks rekreasi sangat terkenal dan popular di Seoul, Korea Selatan. Tempat ini terdiri dari taman bermain didalam ruangan (indoor) terbesar di dunia (hingga masuk dalam Guinness World Record).

    Lotte World ini terbuka sepanjang tahun, selain taman bermain indoor juga terdapat taman bermain di luar ruangan (outdoor) taman hiburan tersebut disebut dengan sebutan”Magic Island”, sebuah pulau buatan di tengah-tengah danau yang dihubungkan dengan jalur monorail.
    Di Lotte World nggak cuma untuk bermain rekreasi saja, tapi disana juga lengkap ada pusat perbelanjaan, hotel yang megah, ada museum rakyat Korea, fasilitas olahraga, dan bioskop serta tempat bermain ice skating, semua dalam satu tempat. Untuk dapat masuk ke area ini kamu dikenakan harga tiket masuk yaitu untuk dewasa 26.000 won, anak muda 23.000 won dan anak kecil 20.000 won. Tiket ini merupakan tiket terusan untuk dapat bermain semua wahana didalam.
    The Lotte World Folk Museum memberikan pengalaman yang sangat baik Korea sejarah dan budaya melalui miniatur dan kehidupan sehari-hari ukuran representasi dan acara khusus.Museum menyediakan beragam program budaya untuk anak-anak dan remaja, kinerja kegiatan bersama dengan pameran khusus dan terus-menerus menambah fitur baru dan menunjukkan khusus untuk menghindari stagnasi. Museum ini memiliki beberapa daerah melihat (Historical Exhibition Hall, Miniatur Desa) dan partisipasi pemirsa daerah (Performance Hall, Pasar tradisional Korea). Pernikahan tradisional pengunjung plaza menawarkan kemampuan memiliki gaya pernikahan tradisional Korea.

  5. Myeongdong
    Myeongdong merupakan lokasi favorit turis yang ke Seoul. Di tempat ini ada banyak tempat belanja mulai dari brand lokal hingga brand internasional seperti H&M, GAP dan Uniqlo.

    Outlet kosmetik Korea yang terkenal seperti Etude dan Face Shop juga tersebar di sini. Berbagai restoran fast food internasional seperti McDonald dan KFC bisa ditemukan di Myeongdong.

    Tak hanya itu, di Myeongdong pun Anda bisa melihat lokasi syuting dua serial drama yaitu Princess Hours dan Boys Before Flowers. Untuk Princess Hours, di sinilah Lee Shin dan Chae-gyeong berciuman. Sedangkan Boys Before Flowers, ada restoran yang menjadi lokasi syuting di sini yaitu The Farmer's Table.

    Myeongdong dapat dicapai dengan subway line 4 warna biru dan turun di Stasiun Myengdong.

Hangeul

Hangeul adalah alfabet yang digunakan untuk menulis Bahasa Korea. Hangeul diciptakan oleh Raja Sejong yang Agung (1397-1450) pada tahun 1443 masa Dinasti Joseon. Meskipun tulisan Hangeul terlihat seperti tulisan ideografik (tulisan dalam bentuk 'simbol' seperti aksara Tionghoa), Hangeul sebenarnya merupakan abjad fonetik atau alfabet, karena setiap hurufnya merupakan lambang vokal dan konsonan yang berbeda. Alfabet Hangeul terdiri dari 24 huruf (jamo)— 14 huruf mati (konsonan) dan 10 huruf hidup (vokal). Sebenarnya Hangeul masih mempunyai 3 konsonan dan 1 buah huruf vokal, namun dihilangkan. Selain untuk menuliskan bahasa Korea, Hangeul juga dipakai untuk bahasa suku Cia-Cia, di Sulawesi Tenggara, Indonesia.


Sejarah

Hangeul diciptakan oleh Raja Sejong yang Agung. Selanjutnya, pada tahun 1446, Hangeul ditampilkan dalam bentuk terpublikasi beserta pedoman penjelasan rinci. Sejong menamakan alfabet tersebut Hunminjeongeum ("Suara yang tepat untuk diajarkan kepada rakyat"). alfabet ini sekarang dinamakan Hangeul yang bermakna "alfabet Han" atau "alfabet Agung". Setiap tanggal 9 Oktober di Korea Selatan diperingati sebagai Hari Hangeul.


Keunggulan

Dari 6000 buah bahasa yang dituturkan di duni saat ini, hanya 100 bahasa yang memiliki aksara mereka sendiri, salah satunya adalah Bahasa Korea yang menggunakan sistem penulisan Hangeul. Hangeul adalah satu-satunya aksara yang diciptakan oleh seorang individu berdasarkan teori dan maksud yang telah direncanakan dengan baik.

Dibanding aksara bangsa lain, Hangeul tidak didasarkan pada suatu bahasa tulis atau meniru aksara lain, namun unik khas Korea. Lebih lagi, Hangeul merupakan sistem penulisan yang bersifat ilmiah, didasarkan pada pengetahuan kebahasaan yang mendalam dan asas-asas filosofis sehingga membuatnya praktis, mudah dipelajari, dan elok rupanya.


Asas-asas Hangeul

Dalam sebagian besar sejarahnya, rakyat Korea menulis dengan aksara Tionghoa (Hanja). Karena bahasa tutur kedua bangsa ini berasal dari keluarga yang berbeda, bahasa Korea tidak bisa secara tepat diungkapkan dalam aksara Tionghoa. Dalam bahasa Tionghoa, kalimat ditandai dengan partikel, sementara dalam bahasa Korea, akhiran digunakan untuk menambah atau memodifikasi makna. Walau tidak nyaman, kaum bangsawan Korea (yangban) tetap mendukung penggunaan hanja secara teguh.

Raja Sejong adalah seorang pemimpin sekaligus ilmuwan, dan pelopor budaya. Melalui upaya keras bertahun-tahun, ia meneliti unit dasar Bahasa Korea menggunakan kemampuannya sendiri tentang kebahasaan dan akhirnya berhasil menuangkannya dalam bentuk aksara, Hunminjeongeum.

Tulisan di Sejong Sillok, volume Joseon Wangjo Sillok (Babad Joseon) tanggal 30 Desember tahun ke-25 masa Sejong bertahta, berbunyi:

Bulan ini, Raja telah menciptakan 28 aksara Onmun (aksara tutur) secara pribadi...Walau sederhana dan ringkas, aksara ini mampu menghasilkan variasi-variasi tak terhingga dan dinamakan Hunmin Jeongeum.

Berdasarkan "Penjelasan dan Contoh-contoh Hunmin Jeongeum" (1446): lambang konsonan dasar terbentuk secara sistematis berdasarkan organ mulut manusia saat mengucapkan beberapa jenis suara, sementara konsonan lain dibentuk dengan menambahkan guratan ke 5 bentuk dasar.