Saturday, April 30, 2011

Alasan Kenapa Lalat Sulit Dipukul

Sudah berapa kali Anda berhasil memukul lalat dengan tangan? Sulit bukan? Rahasia di balik kemampuan tersebut kini telah diketahui penjelasannya.

Selama 20 tahun meneliti biomekanika sayap lalat, Michael Dickinson dari Institut Teknologi California (Caltech) baru memecahkannya sekarang. Itu pun karena dia selalu penasaran terhadap pertanyaan yang sederhana dan sering dilontarkanbanyak orang yang ditemuinya.

"Sekarang saya punya jawabannya," ujar Dickinson yang melakukan penelitian bersama Esther M dan Abe M Zarem. Ia menemukan rahasia tersebut setelah merekam manuver sejumlah lalat yang terancam pukulan menggunakan kamera digital yang dapat merekam dengan kecepatan dan resolusi tinggi.Mereka menemukan bahwa lalat dapat mengenali ancaman berdasarkan lokasi. Otanya akan menghitung seberapa jauh ancaman terhadapnya sebelum memutuskan untuk mengepakkan sayap dan kabur.

Setelah memprediksi arah ancaman, kakinya bertumpu untuk terbang ke arah yang berlawanan. Semua persiapan meloloskan diri dapat dilakukannya dengan sangat cepat, hanya 100 milidetik setelah ia mendeteksi adanya bahaya.

"Ini menunjukkan begitu cepatnya otak lalat memproses informasi sensorik menjadi respons gerakan yang sesuai," ujar Dickinson. Bahkan, lalat mengatur postur tubuhnya sesuai besar ancaman.

Artinya, lalat telah mengintegrasikan dengan baik antara informasi visual dari mata dan informasi metasensorik di kakinya. Temuan ini memberikan petunjuk mengenai sistem saraf lalat dan menunjukkan bahwa di otaknya terdapat sistem pemetaan posisi ancaman.

"Ini sebuah transformasi rangsangan menjadi gerakan yang sedikit kompleks dan penelitian berikutnya mencari bagian otak yang mengaturnya," ujarnya.

Dari sistem tersebut, Dickinson juga dapat menyarankan cara paling efektif memukul lalat. Menurutnya, waktu terbaik memukul lalat bukan saat posisinya siap terbang sehingga waktu yang dibutuhkannya untuk mengantisipasi ancaman tersebut relatif lebih lama. Tentu tak mudah melakukan gerakan akurat kurang dari 100 milidetik.

Friday, April 29, 2011

Nomer punggung ternyata ada asal usulnya

Kapan nomor punggung di kostum pemain bola mulai digunakan? Jawabannya, di tanggal 25 Agustus 1928, Arsenal dan Chelsea menorehkan nomor punggung di baju mereka saat bertanding melawan The Wednesday (kemudian jadi Sheffield Wednesday) serta Swansea Town di hari yang sama.

Setelah beberapa kali eksperimen – tentu ada pihak kontra yang beranggapan nomor punggung bisa merusak warna kostum – maka Inggris memutuskan memberlakukan nomor punggung sebagai bentuk permanen dari kostum pesepakbola. Awalnya, sebelas pemain starting memakai pakaian bernomor punggung yang dirunut dari angka 1 hingga 11, dan seorang pemain dapat menggunakan nomor punggung berbeda dalam satu musim.

Walau tak ada aturan pasti yang menentukan nomor punggung mewakili posisi tertentu di lapangan, secara de facto sebuah standar telah muncul dan dipakai sebagian besar tim sepakbola, dengan beberapa pengecualian.

Secara umum para penjaga gawang memakai nomor punggung 1. Kesepakatan tak tertulis ini nyaris diterima secara universal. Bek atau pemain belakang mengunakan nomor 2 dan 6. Para gelandang kebanyakan memakai nomor 4, 6, 7, 8, 10, serta 11 (nomor 11 dan 7 secara tipikal digunakan para pemain sayap kiri dan kanan). Sementara para striker suka menggunakan nomor 9 dan 10, dan kadang walau kurang populer nomor 7, 8, serta 11.

Tatkala sistem pergantian pemain diperkenalkan dalam sepakbola di tahun 1965, pemain cadangan mengambil nomor punggung 12; saat pemain pengganti kedua diperkenankan, mereka mengenakan nomor 14. Yap, para pemain kala itu masih gentar memakai nomor 13 karena masih percaya takhyul angka tersebut bisa mendatangkan sial.

Pemakaian nomor punggung yang ditetapkan secara pasti pada tiap pemain dalam sebuah skuad diperkenalkan pada Piala Dunia 1954. Setiap pemain dari masing-masing negara yang masuk daftar 22 pemain memakai nomor punggung tertentu dan sama sepanjang turnamen berlangsung. Hasilnya, nomor punggung 12 hingga 22 bisa diberikan pemain lainnya di dalam skuad, tanpa perlu memperhatikan posisi pemain bersangkutan di lapangan.

So, ini berarti sebuah tim dapat memasukkan pemain sebagai starter tanpa perlu mengutamakan pemain bernomor punggung 1 hingga 11. Meski nomor punggung 1 sampai 11 cenderung diberikan pada para pemain dalam lingkup line-up inti, fakta di lapangan tak mesti harus begitu dengan berbagai macam alasan. Contoh paling beken adalah Johan Cruyff yang bersikeras menggunakan nomor 14.

SESUAI ALPHABET

Timnas Argentina melakukan kiat penomoran saat Piala Dunia 1978 dan 1982 dengan cara berbeda, yakni mengurutkan sesuai nama sang pemain secara alphabet. Hasilnya, para pemain di bangku cadangan (bukan kiper) dapat menggunakan nomor punggung 1. Belakangan dalam sebuah regulasi turnamen ditetapkan bahwa nomor punggung 1 mesti diberikan pada kiper.

Badan sepakbola di Eropa yang pertama kali memperkenalkan sistem nomor punggung dalam sebuah pertandingan di liga adalah FA Inggris, yang mana sosialisasi nomor punggung (dan nama pemain bersangkutan dicetak di atas nomor) dilakukan pada final Piala Liga Inggris 1993 antara Arsenal versus Sheffield Wednesday.

Belakangan hal ini menjadi standar di FA Premier League di musim berikutnya, lalu kebanyakan liga-liga top di Eropa baru mengadopsi sistem ini lima tahun kemudian. Kini para pemain bebas mengenakan nomor punggung berapapun (sepanjang itu menjadi representasi ciri khas sang pemain di dalam skuad) antara 1 sampai 99. Tahun 2003, kiper FC Porto Vitor Baia menjadi pemain pertama yang memakai nomor punggung 99 dalam final Liga Champion UEFA.

Bahkan Hicham Zerouali diijinkan memakai nomor punggung 0 saat membela klub Aberdeen FC di Liga Premier Skotlandia. Tak heran para fan memberi julukan pada Hicham sebagai “Zero.”

Para pemain bola secara umum tidak diperkenankan mengubah nomor punggung mereka sepanjang musim. Seorang pemain baru dapat mengubah nomor punggungnya jika ia pindah ke klub lain di pertengahan musim, lalu klub barunya memberikan nomor anyar yang berbeda. Para pesepakbola boleh saja mengubah nomor punggungnya di musim berikut – pindah dari nomor besar menjadi nomor kecil antara 1 sampai 11 mungkin dengan melihat indikasi bahwa klub berpikir sang pemain pantas diturunkan secara regular di musim berikutnya.

Tipikal pemberian nomor punggung di atas berawal saat formasi 5-3-2 digunakan. Dengan ketentuan tak tertulis pemberian nomor dimulai dari belakang ke depan, serta dari kanan ke kiri:

1. Kiper, 2. Bek Kanan, 3. Bek Kiri, 4. Bek Sayap Kanan, 5. Bek Tengah, 6. Bek Sayap Kiri, 7. Sayap Kanan, 8. Kanan Dalam, 9. Penyerang Tengah, 10. Kiri Dalam, 11. Sayap Kiri.

Nah pola yang mirip bisa ditemukan dalam nomor punggung para pemain timnas Swedia:

1. Kiper, 2. Bek Kanan, 3. Bek Tengah Kanan, 4. Bek Tengah Kiri, 5. Bek Kiri, 6. Gelandang Bertahan, 7. Gelandang Kanan, 8. Gelandang Tengah, 9. Gelandang Kiri, 10. Striker, 11. Striker

Dalam perkembangannya nomor punggung kostum berkembang menjadi sesuatu yang penting bagi sebuah klub atau timnas. Hal ini biasanya terjadi karena nomor punggung itu digunakan pemain hebat, dan merupakan suatu kehormatan besar jika diperkenankan memakai nomor punggung yang sama. Sebuah contoh menyolok adalah nomor punggung 7 di Manchester United. Nomor punggung dipakai para pemain hebat di eranya masing-masing seperti George Best, Bryan Robson, Eric Cantona, David Beckham, dan kini Cristiano Ronaldo.
Belakangan di Italia sering muncul angka diatas 30, mungkin karena ingin menunjukkan kalau dia berhak mendapatkan nomer yang di perhitungkan, kek no 99, karena posisi dia sbg striker. Malahan pernah ada yang nomer punggungnya 8+1

Makna sebuah kedutan...!!!

Kedutan sendiri adalah gerak reflek pada syaraf dibagian tertentu ditubuh kita, yang bisa kita rasakan tanpa bisa kita kendalikan.
Kalau anda ingin tahu apa arti kedutan itu silahkan simak tulisan dibawah ini :
  1. Kedutan di ubun-ubun kepala : Akan mendapatkan kebahagiaan.
  2. Kedutan pada bagian kepala sebelan kanan : Akan sakit.
  3. Kedutan pada bagian kepala sebelah kiri : Akan mendapatkan kemuliaan.
  4. Kedutan pada seluruh kepala : Akan melihat yang aneh-aneh atau ajal sudah dekat.
  5. Kedutan pada dahi : Akan mendapat harta atau ilmu pengetahuan.
  6. Kedutan pada tengkuk : Akan dicintai orang kaya.
  7. Kedutan pada alis mata kanan : Akan berbahagia, tetapi terlebih dahulu mendapat kesusahan.
  8. Kedutan pada kelopak mata kanan atas : Akan mendapat keuntungan.
  9. Kedutan pada alis mata kiri : Akan bertemu dengan seseorang.
  10. Keduatan pada kelopak mata kiri atas : Akan bertemu dengan kekasih/calon kekasih.
  11. Kedutan pada kelopak mata kanan bawah : Akan bersedih.
  12. Kedutan pada kelopak mata kiri bawah : Akan bersedih hati juga.
  13. Keduatan pada ekor mata kanan sebelah atas : Akan sembuh dari sakit.
  14. Kedutan pada ekor mata kiri sebelah atas : Akan bertemu keluarga jauh.
  15. Kedutan pada ekor mata sebelah kanan bawah : Akan bertemu orang jauh.
  16. Kedutan pada ekor mata sebelah kiri bawah : Akan sakit.
  17. Kedutan pada biji mata kanan : Akan bersedih hati.
  18. Kedutan pada biji mata kiri : Akan bersuka cita.
  19. Kedutan pada sekujur hidung : Akan mencium kekasih.
  20. Kedutan pada hidung sebelah kanan : Akan lepas dari penyakit.
  21. Kedutan pada hidung sebelah kiri : Akan tercapai cita-cita.
  22. Kedutan pada pelipis sebelah kanan : Akan mendapatkan kesukaran, kematian dan sebagainya.
  23. Kedutan pada pelipis sebelah kiri : Akan mendapatkan ketenangan hati.
  24. Kedutan pada telinga sebelah kanan : Akan mendapatkan khabar yang menyenangkan hati.
  25. Kedutan pada telinga sebelah kiri : Akan kedatangan keluarga jauh.

PerananTeknologi Komunikasi Informasi pada gerakan demokratisasi kehidupan bermasyarakat, berbangsa & bernegara

Istilah demokrasi yang telah dicetuskan jauh sebelum perkembangan teknologi mendominasi kehidupan kita seperti sekarang, pada dasarnya adalah suatu reaksi atas penindasan yang dilakukan oleh tirani kekaisaran. Semboyan-semboyan Revolusi Perancis (liberte, egalite et fraternite) umumnya dipandang sebagai variabel demokrasi yang harus ditegakkan.

Demokrasi liberal telah menempatkan variabel kebebasan (liberte) sebagai unsur utama, sehingga seringkali mengecilkan peran persamaan (egalite). Demokrasi rakyat yang dijalankan oleh negara-negara sosialis lebih menekankan persamaan (egalite) dan menghilangkan kebebasan individu. Yang terakhir adalah unsur persaudaraan (fraternite) yang diungkapkan dalam penghargaan terhadap hak asasi manusia yang ternyata sering diabaikan oleh banyak penguasa.
Karena fenomena yang begitu abstrak maka belum pernah ada kata sepakat mengenai bentuk demokrasi yang paling ideal untuk Indonesia.

Dalam pelaksanaan demokrasi (termasuk liberal maupun sosialis) unsur komunikasi merupakan faktor yang dominan dalam pembentukan kelembagaan secara struktural. Apapun namanya, mekanisme penyaluran suara rakyat harus dikomunikasikan melalui berbagai tingkatan perwakilan dan kadang-kadang harus melalui proses yang panjang, sehingga besar kemungkinan keinginan akar rumput tidak pernah terdengar sampai kepuncak pimpinan pelaksanaan karena distorsi dan gangguan (noise) sistem komunikasi telah merubah warna maupun bentuk informasi.

Lalu peranan apa yang diharapkan dari teknologi? Kemajuan teknologi yang paling pesat diakhir abad ke 20 ini adalah dibidang telekomunikasi dan informatika, sebagai produk lanjutan dari teknologi elektronika.

Fenomena kemajuan teknologi akan merupakan buah simalakama bagi pelaksana demokrasi yang masih berorientasi kepada kekuasaan. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat sebagai akibat kemajuan teknologi informatika, yang menurut Majid Tehranian (Professor pada Dept. of Communication, University of Hawaii at Manoa) dapat dipahami melalui penggunaan "technostructuralist-perspective" yang terdiri atas enam karakteristik yaitu:
1.Interactivity
Komunikasi vertikal yang selama ini lebih banyak dari atas kebawah akan berubah menjadi dua arah. Artinya lapisan elite politik dituntut untuk lebih mampu menghadapi pertanyaan ataupun kritik yang datang dari lapisan bawah.
2.Universality
Kemampuan untuk mengakses dunia informasi tidak lagi didominasi oleh lapisan tertentu saja, hal ini disebabkan oleh semakin turunnya biaya telekomunikasi dan perangkat elektronika. Juga akan meningkatkan jumlah rakyat (pemilik demokrasi) yang mampu berpartisipasi aktif. Akibatnya keterbukaan menjadi keharusan, tidak ada pihak yang dapat mengeksploitasi pihak lain karena semua memiliki akses yang sama terhadap informasi.
3.Channel capacity
Kemajuan dibidang elektronika seperti fiber optics, CD-ROMS, storage capacity, dll. telah memungkinkan pengolahan informasi yang volumenya luar biasa. Akibatnya sulit untuk dilakukan manipulasi fakta atau pengelabuan sejarah.
4.Content variety
Kebudayaan dunia segera akan mengalami perubahan karena begitu mudahnya terjadi pertukaran informasi budaya. Kebudayaan baru akan diwarnai oleh pertukaran nilai dan apresiasi atas keragaman budaya lain.
5.Low noise
Selama ini karena keterbatasan sarana komunikasi, kita harus menggunakan saluran tertentu saja untuk menyatakan pendapat. Dengan kemajuan teknologi komunikasi maka lembaga perwakilan seperti DPR dapat melakukan public hearing setiap saat dengan menggunakan free channels. Dengan demikian suara pemilik demokrasi dapat didengar langsung tanpa banyak gangguan diperjalanan
6.High speed
Tidak ada lagi perbedaan waktu untuk memperoleh informasi. Dunia telah menjadi kecil karena terhubungnya sarana telekomunikasi dan infomasi. Waktu dan penundaan masalah tidak lagi dapat menjadi senjata untuk menindas demokrasi.

Setelah tergulingnya Orde Baru, demokrasi dan kemajuan teknologi komunikasi informasi adalah satu persoalan dalam dua sisi sebuah koin. Sisi pertama, demokrasi dan reformasi yang menggebu-gebu memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi, sehingga demokrasi yang kita jalankan di jejaring internet terlalu bebas nilai dengan semaunya mencemarkan nama baik, menuduh seseorang, atau memfitnah atas nama kebebasan berpendapat, berekspresi, dan mengemukakan kebenaran. Sisi kedua, teknologi komunikasi informasi tercampur demokrasi-reformasi, menghasilkan apa yang disebut sebagai jurnalisme warga, yang secara definisi dirumuskan sebagai memainkan peranan aktif dalam proses pengumpulan, pelaporan, analisa, serta diseminiasi berita dan informasi. Kemajuan teknologi komunikasi informasi yang sekarang menjadi bagian kehidupan digital kita sehari-hari memang telah menghadirkan pilihan baru mengakses informasi seluas-luasnya. Jejaring internet memungkinkan semua warga negara Indonesia untuk memberikan sumbangsih kepada jurnalisme tanpa pelatihan formal.

Akan tetapi, perkembangan teknologi di Indonesia ini bukan tanpa kendala. Karena dengan keadaan masyarakat kita yang majemuk yang mempunyai latar belakang sosial ekonomi, sosial budaya, dan tingkat pendidikan yang berbeda akan menyebabkan terjadinya perbedaan tingkat kesiapan masyara­kat dalam menerima, mencerna, dan memahami arus informasi yang makin canggih.

Makin derasnya arus informasi lintas batas negara yang dise­babkan oleh kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, memberikan dampak, negatif dan positif. Dengan demikian kita dihadapkan pada tantangan untuk dapat mengatasi dampak negatif yang diakibatkannya dan mengembangkan aspek positifnya bagi kemajuan bangsa.

Makin intensifnya arus informasi yang tidak lagi mengenal batas wilayah negara, mengakibatkan dunia akan menjadi ajang pertentangan berbagai kepentingan melalui arus informasi itu dan hanya yang memiliki keunggulan teknologi, finansial dan sumber daya manusialah yang mampu berperan serta dan mendapat akses dalam sistem informasi dan komunikasi global. Hal itu merupakan kenyataan dan tantangan yang harus dihadapi sejalan dengan perkembangan pembangunan nasional.

Perkembangan teknologi komunikasi yang sedemikian cepat ini, membawa dampak baik bagi pada gerakan demokratisasi kehidupan bermasyarakat, berbangsa & bernegara, antara lain :
a.Pengiriman berita menjadi lebih lancar.
Bisa kita lihat dengan menggunakan email, aplikasi chatting ataupun sms (short message service) sekarang ini kita dapat mengirimkan pesan kepada orang yang dimaksud dalam hitungan menit, bahkan detik. Tidak seperti ketika kita masih menggunakan kertas surat untuk megirimkan pesan, hal ini memakan waktu lebih lama.
b.Menjadi penghubung yang mampu mendekatkan diri antara gagasan dengan khalayak luas. manusia dari berbagai macam bangsa di dunia saling terhubung. Miliaran orang menggunakan teknologi komunikasi ini. Sepanjang periode yang sama, media sosial telah menjadi keseharian hidup masyarakat di seluruh dunia. Warga biasa, aktivis, konsultan politik, perusahaan telekomunikasi, penyedia perangkat lunak, pemerintah, semuanya menggunakan media sosial sebagai sarana penyebarluasan gagasan-gagasan mereka.
c.Media sosial meningkatkan kesadaran bersama melalui penyebaran pesan-pesan lewat jaringan sosial.
Di Indonesia, kesadaran bersama ini tampak pada gerakan satu juta facebookers "Cicak Melawan Buaya", yang menolak kriminalisasi KPK. Atau gerakan "Koin untuk Prita" yang mampu mengumpulkan ratusan juta koin untuk membayar denda sidang pencemaran nama baik rumah sakit Omni International yang dituduhkan kepada Prita Mulyasari.
d.Dalam bidang ekonomi teknologi komunikasi ini juga mempunyai peranan penting, yaitu dalam buku The World is Flat, Tom Friedman sudah meramalkan bahwa teknologi akan menjadi raja di mana mana. Friedman menggambarkan bagaimana teknologi digital mampu menghapus jarak antarnegara. Pertukaran informasi dan transaksi perdagangan bisa dilakukan langsung, hanya dalam hitungan detik.

Manfaat dari perkembangan teknologi tak perlu lagi diragukan. Namun jika ada manfaat, tentu ada pula mudarat, mulai dari skup kecil keluarga dan pribadi.
a.Kasus bullying lewat Internet bisa terjadi di mana-mana dan menimpa anak-anak hingga orang dewasa.
Bentuknya bermacam-macam, biasanya dikirim lewat email.
Pada anak kecil bisa dalam bentuk pengiriman gambar porno, pada orang dewasa bisa berupa pornografi , sampai upaya memunculkan kebencian yang berkaitan dengan ras.
b.Teknologi juga merasuki kehidupan rumah tangga.
Di satu sisi mempermudah komunikasi, di sisi lain juga menjauhkan. Masing- masing asyik dengan permainan teknologi, hingga akhirnya menaikkan tingkat perceraian.
Sebuah penelitian di Inggris menyatakan angka perceraian meningkat sejak ditemukan jejaring sosial pertemanan Facebook.
c.Dari segi psikologis dan kesehatan, teknologi juga bisa membuat kita menjadi lebih individual dan kecanduan.
Akibatnya kemudian berlanjut ke kesehatan fisik. Kurang bergerak menyebabkan kasus obesitas, jantung, dan penyakit gula di dunia meningkat.
d.Di bisnis musik, penurunan penjualan kaset dan CD bukan melulu karena nilai positif datangnya sebuat teknologi, tapi juga berkaitan pemanfaatan teknologi untuk melakukan pembajakan.
e.Dalam pusaran lebih besar, negara kini harus sudah mulai memikirkan UU Cyber Crime. Apalagi Indonesia masih juga menduduki peringkat lima besar dalam hal kejahatan dunia maya, mulai dari pembobolan kartu kredit sampai penipuan pembelian lewat online.
Di satu sisi kehebatan hacker dan cracker Indonesia diakui, di sisi lain memunculkan persoalan berkaitan dengan image dan keseriusan penanganan hukum di Indonesia. Michael Backman dalam bukunya “Asia Future Shock” menyebutkan internet dimanfaatkan oleh rezim-rezim otoriter Asia untuk menguping, memburu para pembangkang.Mereka menelusuri lewat alamat IP yang bisa mendeteksi komputer si pengirim hingga menyusup ke kalangan rumah tangga.

Solusi berbicara tentang mudarat teknologi, maka salah satu jalan untuk menangkisnya ialah dengan memahami dan mengikuti perkembangan teknologi itu sendiri. Tingkat pendidikan yang belum merata yang menyebabkan terjadinya perbedaan tingkat kesiapan masyara­kat dalam menerima, mencerna, dan memahami arus informasi yang makin canggih.
Tidak semua berita yang ada di media itu benar, maka kita seharusnya dapat memilih mana yang baik dan mana yang tidak. Maka dari itu kita tidak boleh menelan mentah-mentah semua informasi yang ada. Kita harus menyeleksi, menelaah semua informasi yang kita dapat, sehingga kita tidak mudah terjebak dalam kebohongan public.
Di sini peran penting orang tua dalam mengarahkan anak-anak, karena mereka (anak-anak) belum dapat memilih mana yang baik dan mana yang tidak, maka pengawasan orang tua jelaslah penting. Untuk itu, pengetahuan teknologi tak bisa diabaikan. Sekarang ini, banyak software yang bisa digunakan untuk membendung arus informasi negatif lewat Internet.

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090222054133AAoSArY
http://www.bappenas.go.id/get-file-server/node/6007/
http://www.harian-global.com/index.php?option=com_content&view=article&id=56503:kekuatan-politik-media-sosial&catid=57:gagasan&Itemid=65
http://koran-jakarta.com/berita-detail.php?id=43309
http://groups.google.com/group/soc.culture.indonesia/browse_thread/thread/33791e7ca5f6f4c7/3e1df273238cb331
http://riyanto131.files.wordpress.com/2010/07/9-globalisasi.ppt